Retropeksi Hakiki 3 Tahun Terakhir Terjun Belajar Ilmu Komputer
Saya ingat kali pertama saya jatuh cinta pada dunia komputer yaitu saat SD kelas 5, saat itu ketika pelajara TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) dimulai seluruh murid diperintahkan untuk masuk ke lab komputer dan mengerjakan tugas untuk mengetik isi column di Ms Excel dan dokumen di Ms Word. Beberapa kali kami diperintahkan untuk menggambar lewat aplikasi paint atau corel draw.
Karena jumlah komputer yang terbatas, akhirnya setiap dua murid harus mengoperasikan satu komputer secara bergantian, Terkadang saya yang mengetik huruf demi huruf ke dalam Ms Word, dan teman saya yang membacakan kata kata yang harus dimasukkan. Namun seringnya sih saya yang mengetik karena pada saat itu jari saya lumayan sudah piawai. Sedangkan partner saya masih kaku memainkan jari diatas papan keyboard
Dari situ lah saya merasakan bahwa komputer itu sangat mengasyikan. Serba instan, memasukkan huruf ini, langsung muncul. Memilih menu ini, juga langsung masuk. Hmmm, saya semakin penasaran. Namun karena keterbatasan informasi dan akses yang memadai tentang ilmu komputer keahlian saya saat itu hanya sebatas ngetik paragraf di Ms Word saja, boro boro ngoding
Lalu akhirnya waktu saya SMP saya kenal internet lebih luas. Sama seperti anak anak pada umumnya saya membuat akun twitter pertama saya, email pertama saya, facebook pertama saya (ini sudah sejak SD itupun dibuatin sama temen saya hehehe), hingga akhirnya saya mencoba membuat blog dan menulis blog karena terinspirasi dari kakak kelas. Sebenarnya blog beliau juga sangat sederhana, namun yang menjadikan saya termotivasi adalah rasa penasaran dan suara hati yang membisiki, "saya juga harus punya!". Dan akhirnya saya menulis blog saya. Waktu itu namanya masih indrasynister.blogspot.com yang viewnya juga ga seberapa
Ada beberapa kelabilan saat saya mencoba membangun blog saya. Mulai dari tujuan, niche, hingga gaya penulisan. Awalnya saya sangat ingin blog saya ini dipenuhi dengan informasi menarik seputar tutorial komputer, namun ketika saya melihat teman teman blog lain di komunitas Blogger Energy, mereka punya gaya penulisan yang lebih personal dan tidak begitu memikirkan niche. Kadang ada yang ngomongin buku, lalu tiba tiba ngomongin tempat wisata, pokoknya ga ada nichenya. Namun karena penulisan mereka sudah bagus, bumbu humornya juga sedap, pemilihan diksi yang luas, saya harus akui tulisan blog mereka sangat menarik, tidak heran kalau komentar dari pengunjung blog selalu membanjiri di kolom komentar. Sungguh terbalik apa yang dialami oleh blog saya waktu itu (mungkin saat ini juga)
Kelas 3 SMP, saat saya ke warnet saya menemukan buku tergelatak di bawah meja operator warnet. Buku itu adalah buku tentang Algoritman dan Logika lanjutan. Saya pun tertarik dengan buku ini dan meminta izin untuk meminjamnya. (meskipun hingga saat ini saya belum mengembalikannya hehehe)
Dari sanalah kecintaan saya terhadap dunia pemograman dimulai. Dimulai dari pengkondisian sederhana dan struktur data. Tentu banyak kesulitan yang dihadapi saat saya mempelajarinya karena minimnya guru yang bisa menjelaskan dan ketidak tahuan cara penerapannya.
Saya pun memantapkan diri untuk masuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan mengambil jurusan Teknik Jaringan. Meskipun ga spesifik pemograman, namun setidaknya masih nyerempet dengan dunia perkomputeran.
Hingga akhirnya saya lulus SMK dan saya merasa pemograman saya masih kurang, saya pun masuk ke dunia perkuliahan dan mengambil jurusan Teknik Informatika. Masuk jurusan 2019 dan sudah banyak sekali course course dihabiskan hingga saat ini.
2019
Saya ingat sekali waktu itu dosen saya memberikan rekomendasi untuk belajar web development dari sebuah penyedia kursus online bernama, Dicoding. Dari situ saya mulai mengulik komputer dan pemograman web lebih luas lagi dari youtube dan juga termotivasi oleh teman teman kuliah saya yang ilmunya juga lebih jago daripada saya
HTML/CSS/Javascript
HTML saya sama sekali tidak belajar banyak karena sewaktu SMK sudah sering membuat tampilan HTML sederhana dan sudah lumayan terbiasa dengan nama nama tag html.
Justru yang kesulitan adalah saat saya mempelajari CSS karena banyak sekali konsep display yang masih sangat kesulitan, ditambah dengan konsep lain seperti Grid dan Flex yang sepertinya saya harus menderes lagi untuk memantapkannya
Javascript sendiri, saya menganggap ini adalah bahasa pertama saya belajar pemograman. Javascript adalah bahasa ibu bagi saya sebagai seorang programmer. Biasanya saya akan mencari referensi bahasa javascriptnya dulu ketika mempelejari konsep data struktur dan logika, sebelum masuk ke framework dll.
Bootstrap
Bootstrap adalah framework pertama yang saya pelajari dan sepertinya masih saya gunakan hingga sekarang. Namun sedihnya adalah saya selalu menggampangkan permasalahan fundemental CSS dan cenderung selalu menggunakan Bootstrap sebagai jalan keluar untuk mempercantik tampilan web
Boostrap sendiri juga semakin asik fitur fiturnya setelah ia update ke versi terbaru saat ini. Saya ingin mencoba lagi namun masih belajar Tailwind karena penggunaannya yang lebih simple dan sederhana
PHP/MySQL
Ini merupakan langkah awal saya belahar tentang backend (sebelum akhirnya saya mengetahui, "Ohhh ini namanya backend").
Php jujur merupakan bahasa yang sederhana dan segala functionnya seperti sudah disediakan dalam bahasa pemogramannya sendiri. Beda dengan javascript yang kita membutuhkan beberapa module tertentu untuk menjalankan suatu perintah
MySQL bagi saya merupakan RDBMS yang rumit. Entah dari tampilan UI phpmyadmin-nya, commandnnya, dan bahkan ORM dari php-nya pun menurut saya sangat membingungkan. Untungnya semua itu bisa diatasi ketika saya menggunakan Laravel dan Codeigniter
CodeIgniter
Ini merupakan framework yang pertama kali saya pelajari setelah memahami konsep MVC. Namun, saya tak lagi menggunakan codeigniter karena Laravel sudah menyediakan keunggulan yang terbaik. Tak hanya fitur fiturnya yang lebih bermanfaat namun juga
Laravel
Saya sangat kagum dengan Laravel. Selain penggunaannya yang mudah, menggunakan Laravel sangat memudahkan saya yang sebenarnya masih tersenggal senggal dengan PHP Native >_<. Namun yaa untuk project besar, menggunakan Laravel sepertinya tidak boleh dilewatkan
2020
2020 merupakan tahun yang berbatu. Banyak sekali rintangan yang ditempuh, mulai dari pekerjaan sebagai pengajar, kuliah, dan mengikuti course untuk mengasah skill. Namun ada beberapa pelajaran dari ilmu komputer yang sangat amat bermanfaat, Mostly, saya belajar banyak tentang framework dari berbagai macam bahasa pemograman. Terutama Javascript
Python
Saya belajar Python hanya untuk memenuhi prerequisite belahar Machine Learning saja sebenarnya. Tidak mau belajar terlalu dalam, karena menurut saya untuk pemograman web atau mobile. Javascript sepertinya sudah cukup
Machine Learning
Saya juga meng-ekspansi keahlian saya di bidang machine learning. Karena kebetulan ada course gratis dari Dicoding dan saya pun mencobanya dan ternyata menyenangkan. Saya pun berhasil menyelesaikan project dengan menyelesaikan project dan mendapatkan bintang 4. Mungkin salah satu hal yang bisa dibanggakan setelah saya belajar ilmu komputer sejauh ini heheheh
project Machine Learning yang saya buat adalah aplikasi yang bisa memprediksi gambar yang dimasukkan. Apakah batu, gunting, kertas. Rencana kedepan saya akan menjadikan model ML ini menjadi aplikasi web, karena untuk saat ini masih berbentuk kernel di Google Collab
React, MaterialUI
Alasan saya menggunakan React sungguh sederhana. Karena saya melihat sepertinya web lebih cantik, responsive, menarik, ketika saya menggunakan React. Sangat susah diawal, apalagi ketika saya harus menggunakan Hooks.
Ditambah dengan MaterialUI sebagai framework UI yang biasa saya gunakan untuk membangun web dengan react
NodeJS + ExpressJS
NodeJS sangat seru untuk membangun infrastruktur backend yang mudah. Apalagi ditambah dengan ExpressJS. Ini merupakan bekal yang sebenarnya untuk mengarungi dunia web development yang luas
MongoDB
MongoDB merupakan database kedua yang saya gunakan setelah MySQL. Penggunaannya lebih sederhana dan bisa mudah difahami, asal faham dengan data strukut object saja. Lalu juga sangat terbantu dengan adanya MongoDB Cloud yang mana kita bisa langsung menghosting database dengan gratis. Beda halnya dengan MySQL yang mau gamau harus bayar langganan Hosting dulu
2021
2021 merupakan tahun yang saya habiskan dengan mempelajari banyak hal di dunia backend dan mobile programming. Well, memang saya akui apa yang pelajari sangat terlalu luas. Yang sebenarnya tujuan utamanya saya memang ingin memenuhi rasa penasaran saya saja
React Native
mempelajari React Native sangat mudah seumpama sudah mempelajari ReactJS dan kroco kroconya. Yang menjadi kesulitan adalah ketika perangkat laptop kita kadang tak compactable dengan aplikasi mobile yang ingin kita buat
Java
Java merupakan bahasa yang saya pelajari demi pelajaran mata kuliah di kampus. Adapun untuk penggunaan di project nyata, saya membutuhkannya untuk membangun sistem API
Docker
Docker merupakan teknologi yang juga saya kagumi karena di dalam Docker saya bisa mengintal MongoDB tanpa harus mencampur adukkan file system dengan Windows saya, which is, itu hanya akan memenuhi file system komputer saya dan akan menjadikan komputer saya menjadi lambat
Microservices
Microservices menurut saya sungguh penting apalagi untuk membangun arsitektur web dengan berbagai macam API
NextJS
Sebenarnya masih agak bingung apakah saya harus mempelajari NextJS atau ReactJS. Apalagi kedua duanya menawarkan kelebihan yang tidak jauh berbeda
Adobe XD
Saya juga perlahan memperhatikan betapa pentingnya tampilan UI untuk aplikasi web maupun mobile. Untuk Adobe XD memang bagi saya sangat sedikit sekali yang pelajari
2022
2022 saya mulai ingin fokus pada dunia software engineering, namun kalo melihat channel youtube saya. Saya memperhatikan banyak sekali orang yang menonton Roadmap belajar Data Science. Yang terkadang menjadikan saya ingin belajar data science atau ML Engineer lagi. Well, saya yang pasti saat ini saya masih dalam dilema
Tailwind
Ini merupakan framework Tailwind yang sangat menarik dan saat ini saya sedang mempelajarinya
Laravel (lagi)
Saya juga ingin membangun aplikasi ini untuk membangun web secara umum
Figma
Well, menurut saya sangat penting untuk bisa mempelajari Figma dan membangun tampilan UI dan melakukan slicing.
Comments
Post a Comment